Alasan Dibalik PHK di Google, Meta, dan Microsoft

Alasan Dibalik PHK di Google, Meta, dan Microsoft

Dalam beberapa bulan terakhir, ribuan orang kehilangan pekerjaan setiap minggunya di seluruh dunia. Di sisi lain, ada ribuan orang yang berangkat kerja setiap hari dengan kesadaran bahwa mereka bisa saja dipecat dari pekerjaannya.

Biro Riset Ekonomi Nasional mengklaim resesi seperti itu sebenarnya tidak terjadi. Tak lama setelah Elon Musk membeli raksasa teknologi Twitter, PHK dimulai dan masih berlangsung.

Tiga minggu pertama bulan Januari hanya terjadi PHK terhadap 55,970 karyawan di 173 organisasi di seluruh dunia, menurut situs pelacakan pengurangan pekerjaan Layoffs.fyi Karyawan dari beberapa perusahaan internet besar, termasuk Google, Amazon, dan Microsoft, telah diberhentikan.

Selain itu, PHK ini sudah mewakili 35% dari total PHK pada tahun 2002, ketika perusahaan memecat pekerjanya karena kekurangan keuangan.

Perusahaan induk Google, Alphabet Inc., yang mengumumkan PHK 12,000 orang karena tantangan ekonomi, adalah salah satu raksasa teknologi yang baru-baru ini mengumumkan PHK. Namun, menurut CNBC, tidak ada yang diputuskan secara acak; semuanya dilakukan dengan sangat sistematis dan prioritas.

Pengurangan personel di Amazon diperkirakan menjadi yang terbesar dalam 28 tahun sejarah perusahaan. Lebih dari 18,000 karyawan akan terkena dampaknya, menurut CEO dan Jassy.

Selain Google dan Amazon, Microsoft juga menyatakan akan memangkas 10,000 pekerja, Wipro memecat 400 pekerja tingkat pemula, dan Swiggy memecat 380 pekerja, dan masih banyak lagi. PHK ini merupakan bagian dari pola terkini yang dikaitkan dengan kesulitan keuangan.

PHK Berganda: Motif

PHK perusahaan telah berlangsung dalam beberapa bulan terakhir, dan tren ini diperkirakan akan terus berlanjut. Khususnya, perusahaan IT merupakan mayoritas bisnis yang memecat pekerjanya. Perekrutan massal setelah pandemi Corona yang melanda dunia dan menghentikan mobilitas adalah salah satu penyebab utama PHK.

Selain perekrutan, situasi ekonomi saat ini dan kekhawatiran akan resesi telah menyebabkan ribuan orang kehilangan pekerjaan secara global. Perusahaan-perusahaan telah mulai mengambil tindakan agar mereka dapat terus bergerak maju meskipun ada badai ekonomi karena dunia khawatir akan terjadinya resesi di seluruh dunia.

Menurut Forbes, emosi masyarakat terhadap berita PHK adalah negatif, namun hal ini tidak berarti berita buruk bagi industri TI; sebaliknya, hal ini merupakan indikasi ketidakpastian ekonomi dan menunjukkan bahwa perusahaan harus memfokuskan sumber dayanya pada upaya teknologi baru.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Bidang yang harus diisi ditandai *